Bayangkan jika
minyak bumi, gas alam, dan batu bara di bumi Kalimantan sebagai sumber bahan
bakar minyak (BBM) yang selama ini digunakan menipis habis. Dipastikan
kita semua bakal kelimpungan dan pusing tujuh keliling. Itulah yang
menjadi dasar Prof. Dr. Ristono, MS. melakukan penelitian tentang bahan bakar
alternatif terbaharukan di Kaltim. Sosok peneliti ini telah berjuang dengan
ulet memasyarakatkan tanaman singkong gajah. Selain sebagai sumber makanan
pokok alternative, singkong gajah sangat potensial dikembangkan sebagai sumber
bioenergi masa depan sehingga memiliki nilai strategis lain yang sangat luar
biasa. Selain itu, yang bersangkutan memiliki obsesi bahwa di wilayah
perbatasan Kaltim dengan pertimbangan perlunya kemandirian wilayah,
pembangunan yang berkelanjutan serta upaya melepaskan tekanan arus TKI di
perkebunan-perkebunan karet Malaysia, Indonesia dapat membuka jutaan hektar
kebon singkong di wilayah perbatasan. Dari aspek kesejahteraan, impian ini
sangat logis. Sedangkan ditinjau dari aspek pertahanan, diharapkan tercipta
ketahanan menyeluruh yang terkait dengan ketahanan pangan, energi dan
social.