Jumat, 14 Maret 2014

BUDIDAYA SINGKONG GAJAH



Bayangkan jika minyak bumi, gas alam, dan batu bara di bumi Kalimantan sebagai sumber bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini digunakan menipis habis. Dipastikan kita semua bakal kelimpungan dan pusing tujuh keliling. Itulah yang menjadi dasar Prof. Dr. Ristono, MS. melakukan penelitian tentang bahan bakar alternatif terbaharukan di Kaltim. Sosok peneliti ini telah berjuang dengan ulet memasyarakatkan tanaman singkong gajah. Selain sebagai sumber makanan pokok alternative, singkong gajah sangat potensial dikembangkan sebagai sumber bioenergi masa depan sehingga memiliki nilai strategis lain yang sangat luar biasa. Selain itu, yang bersangkutan memiliki obsesi bahwa di wilayah perbatasan Kaltim dengan pertimbangan perlunya kemandirian wilayah, pembangunan yang berkelanjutan serta upaya melepaskan tekanan arus TKI di perkebunan-perkebunan karet Malaysia, Indonesia dapat membuka jutaan hektar kebon singkong di wilayah perbatasan. Dari aspek kesejahteraan, impian ini sangat logis. Sedangkan ditinjau dari aspek pertahanan, diharapkan tercipta ketahanan menyeluruh yang terkait dengan ketahanan pangan, energi dan social.